Setengah Dari Hidup Manusia Adalah Kesedihan, Sisanya Lagi Adalah Campuran
Setengah dari hidup manusia adalah kesedihan, sisanya lagi campuran.
Saat lahir yang pertama kali kita dengarkan adalah suara tangis. bukan hanya dari si adik bayi, tapi juga dari ibu, ayah, kakek, nenek atau bahkan beberapa orang yang menyambut bayi itu datang.
Dan saat kematian datang yang kita dengarkan juga kesedihan. bukan hanya dari ibu ayah atau keluarga, tapi lebih dari itu. bisa saja teman kantor, atau bahkan penjual gorengan langganan.
Permulaan dan akhir hidup saja sudah seperti itu apalagi sepanjang perjalanan kehidupan itu sendiri.
Aku mengakui tulisan ini adalah opiniku pribadi, yang terdengar klise dan apasih lebay sekali. tapi aku mau membagi satu kenyataan yang entah kita sadari ataukah tidak. kenyataan perihal hidup kita sebagian diisi oleh kesedihan.
Dua contoh diatas menjadi bukti bahwa hidup ini sebagian diisi dengan kesedihan. Coba di pikir-pikir pernah tidak setiap tahun atau bulan atau bahkan minggu hati kita tidak merasa sedih? kalo kiranya tidak pernah "eh buset itu hati atau batu?". tidak hanya bergurau saja.
Bahkan dari dulu sejak di lahirkan banyak sekali kita mengekspresikan perasaan kita dengan tangisan. bahkan sampai usia matang sekalipun saat segala sesuatu tidak berjalan sesuai apa yang kita rencanakan kita pasti menghabiskannya dengan beberapa tangisan dan mendikte diri kita dalam kesedihan.
Banyak sekali momen-momen seperti itu. tapi aku tidak akan membahas perihal hal tersebut karena sejatinya ku rasa itu hal normal. bukankah demikian? kalo tidak normal berarti kita semua terkutuk dengan emosional kita sendiri.
Tapi aku tidak akan membahas perihal kesedihan itu. karena bersifat objektif dan kita punya penilaian masing-masing. opiniku hanya perihal bagaimana "kesedihan" menjadi bagian dari sebagian hidup kita. bahwa dari banyaknya sedih itu sisanya adalah campuran baik bahagia, emosi, atau sejenisnya. bahwa kesedihan-kesedihan itu mengantarkan kita pada sesuatu yang kadang kita tidak mengira itu akan datang pada kita. suka atau tidak itu menjadi bermakna.
Kesedihan atas bentuk apapun itu akan selalu diakhiri dengan sesuatu yang tak terduga. jadi aku selalu yakin meski hidup kita sebagian adalah kesedihan sebagiannya adalah campuran yang mana "campuran" ini adalah sebuah hadiah yang bentuknya bermacam-macam, setelah kesedihan itu kita lewati.
Coba diingat-ingat, benar tidak?
Komentar
Posting Komentar