Hidup ini adalah sekumpulan pilihan, dan tidak semua pilihan berkahir menang
Beberapa hal di hidup ini berjalan karena bersumber dari "pilihan". Pernahkah kita berpikir bahwa yang membentuk kehidupan kita adalah pilihan-pilihan kita? Bahwa apa yang bahkan saat ini kita jalani adalah sebab kita memilih untuk melewati jalan ini.
Berbicara soal pilihan, ia tidak akan pernah terlepas dari dua hal yang melingkupinya. Pertama berujung baik dan kedua berakhir buruk. Pilihan memberikan ujung yang baik adalah bentuk dari berkah, jika ia melimpah maka itu juga bonusnya. Namun bila ia berakhir buruk (tidak sesuai ekspektasi) itu juga berkah, untuk kita mempelajarinya, menyimpannya menjadi pengalaman bermakna dan mengubahnya menjadi strategi di pilihan selanjutnya.
Tidak ada yang menjamin pilihan kita akan berujung sesuai dengan apa yang kita pikirkan, karena kita semua tahu pilihan di tangan kita namun Tuhan juga punya andil di dalamnya. Begitu pula dengan pilihan yang berakhir buruk.
Namun bagaimanapun itu, yang namanya pilihan akan selalu mampu membuat kita bersyukur dan belajar. Bersyukur bila pilihan itu baik, dan belajar bila pilihan itu sebaliknya.
Jadi, sampai dimana pilihan menuntutmu? Apakah sampai pada titik kamu menyerah ataukah sampai pada titik kamu terus berjalan? Tapi sekali lagi tidak semua pilihan itu mesti berakhir pada kata menang.
Kadang memilih untuk mundur agar dapat melompat lebih jauh itu juga perlu. Sebab kita tidak harus selalu dapat berjalan cepat agar sampai pada titik pencapaian. Garis start adalah langkah awal dan finish itu selalu ada pada akhir. Kecepatan dan ketepatan kita berlari tergantung pada cara kita, pada usaha kita, dan pastinya pada takdir kita.
Kita tidak sepenuhnya tahu apakah pada saat berlari ada kerikil yang akan menjatuhkan kita, ada jatuh yang selalu membuat kita beristirahat sebentar atau bahkan ada istirahat yang membuat kita harus mengambil jeda.
Sebuah pesan singkat untuk diri agar terus berjalan, tanpa harus berburu finish. Dalam perlombaan memang itu berlaku, siapa cepat dia yang menang. Tapi tidak dengan dunia, sebab dunia adalah permainan dalam waktu yang cukup panjang. Permukaannya adalah kelahiran, dan garis akhirnya adalah kematian. Proses dan progres, serta perjalanan kita menuju garis akhir tergantung dari bagaimana kita menjalani kehidupan ini.
Terus berlari bila sanggup, bila tidak berjalanlah. Bila tidak mampu berjalan dengan kuat, maka perlahan-lahan. Bila tidak dapat menahan lelah, istirahatlah. Jangan berhenti, dan berbalik arah.
Karena yang kamu temui hanya penyesalan yang berkepanjangan, bukan kebahagiaan yang bermakna.
Komentar
Posting Komentar