Kesehatan mental : Permasalahan GenZ saat ini


 Tentu, berikut ini adalah artikel tentang kesehatan mental generasi muda saat ini dengan beberapa penelitian terkait.

Kesehatan mental telah menjadi topik perbincangan yang semakin penting di seluruh dunia, terutama di kalangan generasi muda. Generasi muda saat ini, yang tumbuh dalam era teknologi digital dan perubahan sosial yang cepat, menghadapi sejumlah tantangan unik yang dapat memengaruhi kesejahteraan mental mereka. Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi beberapa penelitian terkini yang mengungkapkan tren dan isu-isu kesehatan mental yang dihadapi generasi muda.

1. Lonjakan Gangguan Kecemasan dan Depresi

Penelitian menunjukkan bahwa generasi muda mengalami lonjakan kasus gangguan kecemasan dan depresi. Faktor-faktor seperti tekanan akademik, masalah sosial, dan ketidakpastian ekonomi semuanya berkontribusi pada peningkatan ini. Menurut survei dari American Psychological Association, lebih dari 60% mahasiswa universitas melaporkan mengalami tingkat stres yang tinggi. Tidak bisa di pungkiri hingga kini, kasus kecemasan dan depresi yang berujung bunuh diri terjadi dan ada setiap tahunnya. Tuntutan-tuntutan dan tekanan-tekanan yang tak dapat di hadapi menjadikan seseorang merasa mudah untuk terganggu kesehatan mentalnya.

2. Dampak Media Sosial

Media sosial memiliki peran yang signifikan dalam kehidupan generasi muda, tetapi juga membawa dampak pada kesehatan mental mereka. Studi oleh Royal Society for Public Health menemukan bahwa media sosial dapat memperburuk perasaan kesepian, kecemasan, dan citra tubuh yang negatif. Hal tersebut jelas terjadi, bahkan pada diri kita sendiri. Pernahkan kita sadar saat kita bangun pagi lalu tanpa aktifitas apapun, di atas tempat tidur lalu kita membuka hp, berselancar dengan sosial media lalu menemukan satu konten yang mengandung unsur sedih atau marah, maka kita saat itu pula kehilangan mood untuk memulai hari dengan ceria, malah harus memulai hari dengan mood yang berantakan, tidak tertata dan pastinya memunculkan tindakan malas untuk bergerak. Atau kita yang tengah capek, entah karena kerjaan atau apapun lalu kita mencari hiburan lewat hp, melalui sosial media. Kemudian mendapatkan satu konten yang cukup relate dengan bumbu-bumbu tekanan batin. Sontak kita langsung merasa hampa, berat, tak sungkan kita seperti kehilangan banyak hal dan merasa paling menderita. Sehingga dampak media sosial juga sangat signifikan dan berperan dalam kesehatan mental kita. 

3. Stigma Masih Ada

Meskipun ada peningkatan kesadaran tentang masalah kesehatan mental, stigma sosial masih menjadi hambatan. Banyak generasi muda yang enggan mencari bantuan atau berbicara tentang masalah kesehatan mental mereka karena takut dijauhi atau dianggap lemah. Oleh karena itu, upaya untuk mengurangi stigma ini tetap penting. Stigma ini selalu menuntut kita untuk tidak membagikan segala tekanan kita entah melalui cerita atau lewat berbagi terhadap orang terdekat kita. Kita berpikir dan memang orang lain kadang merespon tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan dan kadang menolak diri kita, hal tersebut membuat kita enggan untuk berbagi. Namun percayalah bahwa kita tidak akan sanggup menampung segalanya sendiri. Memang kita tidak harus membebani orang lain dengan cerita kita, atau merasa nanti di tolak orang lain. Tapi sekali lagi tidak masalah untuk mencari seorang teman dekat untuk berbagi cerita, menumpahkan apa yang kita rasakan barangkali hanya untuk melegakan hati. Atau jangan dulu seperti itu, kita bisa bercerita kepada Tuhan saat ibadah, bagi muslim dengan sholat dan berzikir. Atau bisa pula dengan menumpahkan kesedihan kita melalui hal-hal seperti menulis, menggambar mendengarkan lagu atau barangkali mencorat-coret kembaran kosong. Tidak masalah. 

4. Teknologi untuk Kesehatan Mental

Penelitian juga mencatat perkembangan teknologi dalam menyediakan sumber daya untuk kesehatan mental generasi muda. Aplikasi mobile, layanan konseling online, dan platform edukasi telah menjadi lebih mudah diakses dan membantu generasi muda untuk mengelola stres dan masalah kesehatan mental mereka.

5. Pentingnya Dukungan Sosial

Penelitian terus menekankan pentingnya dukungan sosial dalam menjaga kesehatan mental. Keluarga, teman-teman, dan komunitas dapat memainkan peran yang sangat positif dalam membantu generasi muda mengatasi masalah kesehatan mental mereka. Kita bisa dengan mencari lingkungan positif yang dapat menerima kita, yang dapat memberikan vibes positif terhadap kita. Karena pengaruh lingkungan juga sangat besar terhadap kesehatan mental kita. 

Dalam menghadapi tantangan kesehatan mental ini, penting bagi generasi muda untuk memiliki akses ke informasi, dukungan, dan sumber daya yang dibutuhkan. Sementara itu, masyarakat secara keseluruhan juga perlu terus berkomitmen untuk mengurangi stigma terkait kesehatan mental dan mempromosikan lingkungan yang mendukung kesejahteraan mental.

Komentar

Postingan Populer